3 C in life (Choices, Chances, Changes)

"3 C in life (Choices, Chances, Changes)"

Mungkin kita sering mendengar istilah 3C tersebut. Choices ( memilih ), Chances ( kesempatan ), Changes ( perubahan ). Dalam hidup, kita akan selalu diperhadapkan dengan pilihan, dimana kita harus menentukan sebuah keputusan. Dan keputusan yang kita ambil juga menentukan apakah kita akan mengambil atau melepas sebuah peluang atau kesempatan. Dan kesempatan yang kita ambil juga akan berdampak pada perubahan hidup kita.

3C ini adalah rumusan sederhana dan juga merupakan salah satu kunci sebuah perubahan. Namun, walaupun tampak sederhana, diperlukan hikmat untuk mempraktekkannya dalam hidup Anda dan kita semua. Mengambil keputusan bukanlah hal sederhana, dalam beberapa kasus dibutuhkan pemikiran yang benar-benar matang, sebab salah mengambil keputusan bisa juga berbuntut panjang dan berakhir dengan penyesalan. Namun, tidak perlu terlalu takut pula dalam mengambil keputusan. Banyak orang pada akhirnya juga menyesal karena lamanya berpikir sehingga sebuah kesempatan terlewat begitu saja.

Beberapa penyebab seseorang tidak berani mengambil keputusan atau menentukan pilihan :
- Bukan wewenangnya
- Tidak punya rasa percaya diri
- Tidak punya kekuatan ( baik secara materi ataupun fisik )
- Terlalu perfeksionis
- Susah untuk percaya
- Dan masih banyak faktor lainnya

Menyorot masalah tidak punya rasa percaya diri, hal ini seringkali menjadi penyebab terbesar seseorang sulit menentukan pilihan dan takut mengambil kesempatan yang datang hingga akhirnya menyesal. Rasa tidak percaya diri adalah penghambat yang muncul dari faktor dalam diri orang itu sendiri.

Untuk melihat secara sederhana gambaran tentang diri Anda sendiri, coba lihatlah pada cermin lalu buatlah penilaian tentang diri Anda. Manakah yang lebih banyak, penilaian negatif atau positif ? Jika lebih banyak yang negatif, maka gambaran tentang diri Anda perlu banyak perbaikan. Tetap dengan cara yang sama melihat pada cermin, lalu mulailah berkata-kata yang baik tentang Anda, apa yang menjadi kelemahan Anda mulai dengan mengatakan bahwa Anda sanggup merubahnya, lalu diiringi dengan upaya. Maka cepat atau lambat jika Anda tekun, hasil perubahannya pun akan terlihat. Jangan segan untuk mengkonsultasikan apa yang menjadi kelemahan Anda untuk diperbaiki, jangan pula malu, sebab tidak ada orang yang sempurna.

Krisis percaya diri masih banyak di dapat pada diri seseorang, pada umumnya mereka punya “spot” atau wilayah dimana mereka kurang percaya diri, namun ada juga yang dalam segala hal merasa tak percaya diri, tetapi ada pula yang tampak sangat percaya diri bahkan ‘over’ percaya diri, namun sesungguhnya perbuatannya itu hanya untuk menutupi rasa tak percaya dirinya.

Oleh karena itu, rasa percaya diri yang baik dan benar perlu dibentuk dalam diri setiap orang, baik anak kecil, remaja, dewasa dan orang lanjut usia. Jika setiap orang paham bahwa rasa percaya diri itu timbul salah satunya dari sebuah faktor ‘PENERIMAAN’ maka penting bagi kita untuk terlebih dahulu menerima diri kita sepenuhnya. Orang tua, penting untuk menerima keberadaan anak tanpa syarat ( pribadi sang anak ) namun tetap dalam didikan yang benar, penting bagi pasangan suami istri untuk dapat saling menerima kelebihan dan kekurangan ( dengan tetap belajar menjadi lebih baik ). Orang terdekat kita akan berpengaruh pada tingkat kepercayaan diri kita, namun mereka BUKAN penentu.

Rasa percaya diri perlu untuk di pupuk dan di pertahankan, sebab ia dapat lenyap ketika ia berbenturan pada hal yang mungkin menghancurkan rasa percaya dirinya, perkataan yang tidak tepat dapat sekonyong-konyong membuat seseorang kehilangan rasa percaya diri. Di pupuk dan dipertahankan dengan apa ? Dengan terus mengingatkan pada diri sendiri dan terus berupaya meningkatkan kualitas dalam diri.

Semoga bermanfaat, untuk kita semua.

-Pendidikan Karakter-

Sahabat yang hebat silahkan bergabung di website blog ini juga Praktek Berpikir Positif semoga kita bisa berlajar, berlatih dan berjuang untuk meraih nikmatnya hidup positif.